Minggu, 21 Februari 2016

Cepat atau lambat



Sudah saatnya diri ini beristirahat, biarkan diri ini bersandar di bahumu. Melepas semua penantian panjangku, mencari rumah untuk diri ini bisa beristirahat dengan tenang lalu gelisah itu terhempas oleh hangatnya rumah yang memberikan rasa aman. Jangan pernah berhenti berdiri, tegaklah agar diri ini bisa beralasan unuk tetap hidup. Karenanya diri ini bsa tetap hidup, karena sesungguhnya hidup adalah untuk hidup yang abadi. Bukan tanpa alasan diri ini bisa mencintaimu, karena hati ini selalu rindu rumahnya. Disetiap gerakan itu hati ini berbicara dan meminta untuk pulang kerumah yang hangat disana.
Bukan sekali hati ini terbakar indahnya tubuh ciptaanmu, terlena dengan paras keturunan hawa.
Bukan sekali kegelisahan muncul menggerogoti asa untuk bisa kembali kerumah dengan selamat.
Dalam kesunyian diri ini meminta kepadamu peganglah erat tanganku agar aku sanggup melangkahkan kaki dengan benar, percayalah bukan maksudku melupkanmu. Namun diri ini penuh dengan rasa ingin tahu dengan apa yang telah kau ajarkan selama ini.
Sekali lagi aku mohon engkau percaya bahwa aku selalu mencintaimu…


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar